Selasa, 24 September 2019

MENARA SAIDAH


Banyak beredar kabar misterius soal gedung mewah yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Menara Saidah, adalah sebuah gedung yang berdiri megah di salah satu area perkantoran paling elit di Ibukota Indonesia. Namun, kontras dengan kemegahan bagunan dan lingkungannya, kisah seram merebak dari gedung yang diresmikan pada tahun 2001 ini.
Pada tahun 2007 gedung ini resmi ditutup. Semua perusahaan yang pernah menyewa gedung tersebut angkat kaki, termasuk Kementrian Pembangunan Percepatan Kawasan Timur Indonesia (yang kini berubah nama menjadi Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal). Sejak itulah gedung ini bertransformasi dari gedung megah dengan arsitektur Romawi menjadi gedung yang sering disebut-sebut sebagai ‘Istana Jin’.

1. Api dan Obor yang Sering Berkeliaran

Masih dalam forum yang sama, beberapa user mengatakan bahwa mereka sering melihat obor atau bola api yang berkeliaran di gedung tersebut. Salah satu user adalah karyawan yang berkantor di daerah Gatot Subroto. Diapun tinggal di tempat kost yang berjarak hanya beberapa ratus meter saja dari gedung menyeramkan itu. Pada malam hari, si karyawan pergi ke luar kamar untuk menggunakan toilet. Saat menoleh ke arah Menara Saidah, dia melihat semacam obor yang berkeliaran di salah satu lantai tertinggi.



Api dan Obor yang Sering Berkeliaran
Api dan Obor yang Sering Berkeliaran [ImageSource]
User lainnya yang pernah melihat api tersebut adalah seorang karyawan engineering. User tersebut sedang bertugas untuk maintaining jalur transportasi di sepanjang Gatot Subroto. Ketika sedang lembur di malam hari, di sela-sela jam istirahat, sang user sering merokok di halte tepat di seberang Menara Saidah. Dia melihat segumpalan api tampak seperti berjalan dari satu lantai ke lantai lain hingga akhirnya menghilang di puncak menara.


2. Kuntilanak Merah Bermuka Rata

Salah satu makhluk halus paling terkenal di Menara Saidah adalah kuntilanak merah. Beberapa orang mengatakan bahwa kuntilanak tersebut memiliki muka yang rata. Ada pula yang mengatakan bahwa kuntilanak itu sudah tua dan berambut putih. Namun, semuanya kompak bahwa kuntilanak ini berwarna merah dan sering muncul di lantai tiga.



Kuntilakan Bermuka Rata
Kuntilakan Bermuka Rata [ImageSource]
Menurut pengakuan satpam yang sampai saat ini masih bertugas di sana, kuntilanak ini memang menjadi penghuni yang sering ‘muncul’. Konon, sebelum bangunan ini berdiri, menara Saidah adalah kompleks pemakaman. Ada pula yang mengatakan bahwa di bagian lobi Menara tersebut terdapat sedikitnya lima kuntilanak merah.


3. Satu Per Satu Penyewa Hengkang Hingga Gedung Kosong

Letaknya yang strategis dan gedungnya yang megah tentu menarik banyak perusahaan untuk menempatkan kantornya di gedung ini. Sejak tahun 2001, banyak perusahaan besar, baik perusahaan milik pemerintah atau swasta yang membasiskan bisnis mereka di gedung ini. Namun seiring berjalannya waktu, satu persatu penyewa meninggalkan gedung ini, hingga akhirnya kosong dan resmi ditutup di tahun 2007. Banyak alasan yang melatarbelakangi hengkangnya para penyewa.



Satu Per Satu Penyewa Hengkang
Satu Per Satu Penyewa Hengkang [ImageSource]
Ada yang mengatakan bahwa uang sewanya terlalu mahal. Hal tersebut memang masuk akal mengingat gedung ini memiliki beberapa patung yang asli di impor dari Italia. Namun ada pula yang mengatakan bahwa gedung tersebut miring beberapa derajat, sehingga membahayakan keselamatan penyewa dan sewaktu-waktu bisa saja ambruk. Hal ini kemudian diperkuat dengan penolakan sang pemilik untuk menunjukkan gambar struktur gedung, ketika salah satu universitas berniat membeli gedung ini. Sejak ditutup delapan tahun lalu, gedung ini dibiarkan kosong dan tidak terawat.


4. Kelelawar Penghuni Puncak Menara

Dalam sebuah forum di salah satu situs komunitas terbesar di Indonesia, setidaknya ada dua orang yang mengakui akan adanya kelelawar ini. Menurut salah satu user yang pernah mengunjungi Menara Saidah, dia melihat sosok kelelawar besar yang bertengger di puncak menara tersebut. Kelelawar tersebut berbentuk setengah manusia dan tampak seperti ‘penjaga’ dari kerajaan makhluk halus yang ada di sana.



Kelelawar Penghuni Puncak Menara
Kelelawar Penghuni Puncak Menara [ImageSource]
Sementara user lain mengatakan bahwa kelelawar itu bertengger tepat di atas tulisan ‘MENARA SAIDAH’. Menurut user yang menggunakan nama samaran ‘ragingblaze’ ini, makhluk tersebut terkenal dengan sebutan Gargoyle dalam mitologi Barat. Makhluk tersebut adalah kelelawar setengah manusia yang menyamar menjadi patung. Namun, jika ia mendapat terpaan sinar bulan maka dia bisa bergerak dan menganggu orang lain.

5. Jadi Tempat Wisata Uji Nyali

Akibat cerita mistis yang terus berkembang, terutama di media sosial, beberapa orang menjadi penasaran dengan gedung ini. Akhirnya kelompok-kelompok ‘ghostbuster’ pun berkumpul dan mengadakan ekspedisi ke Menara Saidah. Salah satunya adalah sekelompok remaja lelaki berikut ini. Mereka berkumpul dengan misi ingin menempelkan stiker komunitas mereka di Puncak Menara Saidah.
https://www.youtube.com/watch?v=lISp3aZV-6Q
Namun, mereka tidak berhasil karena lift di dalam tidak bisa beroperasi. Mereka jalan melalui tangga darurat dan kesulitan untuk naik sampai ke lantai 30. Namun mereka berhasil merekam beberapa momen seram. Salah satunya adalah suara raungan harimau yang terdengar sangat jelas. Dan di akhir video, mereka berhasil merekam penampakan sesosok berbaju putih.
Menara Saidah dijadwalkan akan selesai direnovasi pada tahun 2015. Namun, hingga sekarang, gedung ini belum juga menampakkan perubahan yang signifikan. Bahkan, sejak 2012 pemilik gedung ini telah menyerahkan pengawasan gedung kepada Polsek Cawang agar masalah keamanan menjadi sepenuhnya tanggung jawab polisi. Pada 2013 Suku Dinas P2B Putu Indiana mengatakan bahwa gedung tersebut telah dicek dengan teodolit dan dinyatakan tidak miring

Rabu, 18 September 2019

JEMBATAN ANCOL

      Misteri Jembatan Ancol ini memang masih sangat menarik untuk diperbicangkan. Meskipun beberapa tahun terakhir sudah tidak pernah ada laporan mengenai penampakan hantu si manis, tapi toh tetap saja Jembatan Ancol dianggap sebagai salah satu tempat angker di Jakarta. Aura mistis masih terasa jika Anda datang ke kawasan Jembatan Ancol pada tengah malam.


ASAL - USUL
      Ada 2 versi cerita berbeda mengenai sosok si manis yang menghuni Jembatan Ancol. Cerita pertama adalah dikisahkan seorang gadis bernama Maryam (Siti Ariah) tewas di sekitar jembatan ini setelah diperkosa secara bergilir oleh beberapa orang pria. Saat menyadari bahwa Maryam sudah tak lagi bernyawa, para pemerkosa tersebut berinisiatif membuang jasadnya di Jembatan Ancol. Mengingat kematian Maryam yang tak wajar, maka arwahnya pun dipercaya masih bergentayangan di sekitar jembatan tersebut. Misteri Jembatan Ancol yang kedua ini berbeda dengan cerita yang pertama. Gadis bernama Maryam yang dipercaya sebagai sosok mahluk halus yang menghuni Jembatan Ancol memang tewas di jembatan tersebut, tapi tidak diperkosa seperti cerita yang pertama. 

      Asal-usul Si Manis Jembatan Ancol dimulai pada abad ke-19. Pada masa itu, tanah air masih dijajah oleh Belanda dan nama Jakarta masih Batavia. Ada seorang gadis muda yang tinggal di sebuah paviliun milik orang kaya bersama ibu dan kakaknya. Nama gadis itu adalah Maryam. Maryam atau Siti Ariah merupakan kembang desa yang kecantikannya membuat para pria desa bertekuk lutut di hadapannya. Si orang kaya pemilik paviliun tersebut tertarik pada Maryam dan bermaksud mengawininya. Namun, Maryam menolak karena tahu hanya akan dijadikan seorang selir. 


    Singkatnya, Maryam kabur untuk menghindari paksaan juragan kaya pemilik paviliun tempat tinggalnya itu. Pelarian Maryam mengantarnya ke kawasan Ancol, di mana di sana ada seorang pria kaya lainnya di Batavia yang memiliki villa di kawasan Bintang Mas Ancol. Pria kaya bernama Oey Tambahsia tertarik ketika melihat Maryam. Oey memerintah centeng-centengnya untuk segera menangkap Maryam untuk dijadikan wanita simpanannya. Ketika centeng-centeng Oey hendak menangkap Maryam, gadis itu memberikan perlawanan sekuat tenaganya. Namun nahas tenaga Maryam tidak cukup kuat melawan tenaga dua pria tersebut. Akhirnya, Maryam pun tewas dan jenazahnya dibuang begitu saja di area persawahan yang jaraknya sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol. 

      Dari cerita inilah misteri Jembatan Ancol jadi santer dibicarakan sampai saat ini. Penampakan Si Manis Jembatan Ancol Bukan sekali hantu si manis menampakkan diri di hadapan manusia. Sosok hantu ini pernah menampakkan diri dari tahun 1960 – 1990’an.

Misteri Jembatan Ancol Seputar Hantu Si Manis

1. Gadis yang menumpang perahu 
      Pada tahun 1960’an, Jembatan Ancol masih berupa empang. Di atas empang ada beberapa perahu. Kala itu, malam sudah mulai larut dan salah seorang pendayung perahu hendak pulang ke rumahnya. Namun, tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang dayang pada si pendayung ini untuk minta diantarkan dengan perahu. Setelah berkeliling di seputar empang, gadis itu turun dan membayar sejumlah uang kepada si pendayung. Betapa kagetnya pendayung perahu tersebut karena sepeninggal gadis itu uangnya berubah menjadi beberapa lembar daun. 

2. Cerita pelukis di sekitar Ancol 
      Cerita misteri Jembatan Ancol yang satu ini bisa membuat bulu kuduk Anda meremang. Kisah ini bermula dari pengakuan seorang pelukis di kawasan Ancol, yakni Mbah Broto. Pada tahun 1985, suatu malam di tengah hujan yang rintik-rintik Mbah Broto didatangi oleh seorang wanita cantik di kios lukisannya. Perempuan itu meminta Mbah Broto melukis dirinya. Ketika lukisan tersebut baru jadi separuh, Mbah Broto pamit ke kamar mandi. Saat beliau kembali, wanita yang menjadi model lukisan itu sudah tidak ada. Ia bertanya kepada pelukis lain yang juga membuka kios di dekat kiosnya. Si pelukis lain itu mengatakan bahwa wanita yang dimaksud pergi ke suatu arah (sambil menunjuk arah ke mana wanita itu pergi). Mbah Broto memang melihat sosok wanita itu dari belakang, tetapi wanita itu tampak berjalan melayang seperti hantu. Sejak saat itu, Mbah Broto dan pelukis lain yang berada di sekitar Ancol mempercayai bahwa sosok yang minta dilukis itu adalah Si Manis Jembatan Ancol. 

3. Penampakan di dekat kios rokok 
      Bapak Anshori memiliki sebuah kios rokok di sekitar Jembatan Ancol. Ketika baru saja membuka kiosnya, Anshori sudah mendapatkan “salam perkenalan” dari hantu si manis. Anshori menjaga kiosnya hingga pukul 1 dini hari. Ketika itu, suasana hujan gerimis menambah kesan angker di jembatan tersebut. Tiba-tiba Anshori  melihat seorang wanita datang mendekat ke kiosnya. Wanita itu tersenyum kepada Anshori. Ketika jaraknya hanya sekitar 50 cm, Anshori bertanya “Mau beli apa, Neng?” Hanya dalam satu kedipan mata, wanita itu hilang. Anshori menjelaskan bahwa wanita tersebut memiliki paras yang manis dan menggunakan baju berwarna kuning dan rok abu-abu. 

Penampakan di dekat kios rokok

4. Penumpang ojek misterius 
      Bukan hanya Mbah Broto atau Anshori saja yang mendapat “salam perkenalan” dari si manis. Tukang ojek bernama Yoto pun pernah membonceng penumpang misterius yang dipercaya sebagai hantu si manis. Saat itu, Yoto sedang mangkal pada pukul 5 pagi, kemudian ada seorang wanita cantik yang mendekatinya dan minta diantar ke dekat Jembatan Ancol. Yoto pun langsung mengiyakan dan mempersilakan wanita itu naik ke motornya. Di sepanjang jalan, Yoto berusaha mengajak ngobrol penumpangnya untuk mencairkan suasana. Namun, si penumpang hanya diam saja. Ketika tiba di kawasan Ancol, Yoto mempersilakan wanita itu turun dan betapa kaget ia ketika melihat di boncengannya sudah tidak ada siapa-siapa. Alhasil, Yoto langsung ngebut dan lari meninggalkan kawasan Ancol. 



Di jaman sekarang, Misteri Jembatan Ancol memang sudah tidak santer terdengar. Pada tahun 90’an, kisah si manis ini pernah diangkat ke layar kaca. Pemeran si manis di sinetron ini adalah Diah Permatasari dan Kiki Farmala. Tak disangka-sangka, film ini cukup melejit dan disukai oleh masyarakat Indonesia.



Sumber :

Kamis, 12 September 2019

LUBANG BUAYA


intisari.grid.id
Kisah kemerdekaan Indonesia merupakan kisah sejarah yang begitu penuh polemik berkepanjangan bahkan setelah negeri ini merdeka. Salah satunya adalah kejadian gerakan 30 September PKI atau lebih dikenal sebagai G30S/PKI yang menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia. Kejadian kelam pada tahun 1965 itu merupakan deretan pasukan komunis yang membantai para Jendral hingga Letnan negeri ini yang dibunuh ke dalam sumur. Tempat pembantaian itu kemudian dikenal sebagai Lubang Buaya.
Di balik tragedi tersebut, selain menyimpan sejarah kelam juga menyimpan kisah horor. Berikut kisah horor di kawasan sumur Lubang Buaya yang berada di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. YuKepo!

Kawasan wisata dengan aura negatif

www.fritugo.com

Lubang Buaya ini kondisinya sudah berbeda dengan awal sejarah Lubang Buaya pada tahun 1965 silam. Dulunya daerah ini merupakan kawasan terpencil bagi pasukan militer Partai Komunis Indonesia (PKI). Sekarang  tempat ini jadi saksi bisu penuh sejarah. Selain itu telah dibangun juga Monumen Pancasila sebagai wujud penghormatan untuk deretan Jendral dan Letnan yang telah gugur di tempat ini.
Ternyata setelah dijadikan sebagai salah satu tempat wisata bersejarah. Tempat ini begitu kental dengan aura negatif hingga penampakan makhluk aneh yang mengerikan. Masyarakat sekitar bahkan pernah melihat sosok makhluk berlumuran darah yang mengelilingi sumur tersebut. Bukan hanya itu, kawasan ini juga sering terdengar rintihan suara aneh dan minta tolong. 

Jeritan suara minta tolong dari dalam sumur

www.fritugo.com

Kesaksian keangkeran Lubang Buaya ini dialami oleh seorang pria yang merupakan warga sekitar, dia sedang asik menikmati nuansa sore hari di tempat wisata ini. Saat sedang berdiri di kawasan sumur dengan jarak sekitar 12 meter, tiba-tiba saja terdengar suara teriakan minta tolong begitu jelas. Saat pria ini mencari asal suara tersebut, secara perlahan suara menghilang. Anehnya saat dia menjauhi suara teriakan, tiba-tiba suara itu terdengar lagi begitu kencang. Wah, padahal itu sore hari lho ya.

Sosok tentara berwajah rusak penuh darah

www.cnnindonesia.com

Kawasan sumur memang daerah paling horor. Terutama legenda tentang Jendral dan Letnan yang meninggal di sumur ini. Sehingga bukan hanya suara teriakan meminta tolong dan suara aneh yang terdengar. Seorang wisatawan yang berkunjung ke tempat ini bahkan pernah melihat sosok tentara dengan kondisi muka yang rusak dan berlumur darah datang dari lubang sumur tersebut. Kalau nggak percaya, uji nyali langsung aja ke sini deh.
Derap kaki misterius
infolite-infolite.blogspot.co.id

Kisah seram selanjutnya pernah dirasakan oleh seorang petugas kawasan wisata ini. Kawasan sumur Lubang Buaya ini memang sudah padat oleh pemukiman masyarakat. Namun, keangkerannya masih begitu melekat kental. Bukan hanya suara tangisan, petugas ini seringkali mendengar derap langkah kaki. Suara itu mirip dengan pasukan prajurit yang sedang melakukan latihan baris-berbaris. Suara itu akan terdengar begitu jelas di dalam museum sewaktu malam hari.

Aroma yang berbeda dalam hitungan detik
www.infobocor.com

Agus Rianto merupakan pria paruh baya yang bekerja sebagai penjaga kawasan wisata ini. Pria paruh baya ini mengaku sering melihat hal yang nggak wajar dan cukup aneh terutama saat malam hari. Tempat yang dianggap begitu sakral bagi Agus ini merupakan hal yang wajar kalau ada suara atau penampakan aneh. Hal yang sering Agus rasakan adalah mencium aroma yang berbeda sekelebatan seperti aroma bau yang terbawa oleh angin. 

Kisah kesurupan para pengunjung

pahlawan-pedia.blogspot.co.id

Pedagang gado-gado yang berada di sekitar kawasan ini juga sering kali menyaksikan hal aneh. Pedagang yang ada sejak tahun 1980 pertama kali sering merasakan hal mistis. Kadang ada sekelompok ABRI yang datang padahal museum dan kawasan Lubang Buaya sudah tutup, begitu juga dengan warungnya. Hal yang sering dia saksikan adalah pengunjung yang tiba-tiba mengalami kesurupan begitu tragis. Pernah ada korban kesurupan yang menangis begitu mendramatisir tapi kemudian menjerit kesakitan. 
Tempat wisata yang juga menjadi saksi bisu perjuangan bangsa ini memang terkenal begitu mistis. Meskipun begitu tempat ini selalu ramai dikunjungi, terutama para pelajar yang ingin menambah wawasan dan bisa melihat beragam miniatur yang menggambarkan kondisi saat G30S/PKI itu terjadi.

Jumat, 06 September 2019

ALAS PURWO

Wisata-Mistis-Alas-Purwo-Banyuwangi

Alas Purwo di Banyuwangi adalah alas atau hutan yang memiliki luas sebesar 434 km. Alas Purwo ini merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia yang menampung ribuan flora dan fauna di pulau Jawa.
Taman Nasional Alas Purwo adalah taman nasional yang leokasinya berada di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Secara posisi geografisnya, alas Purwo terletak di ujung tenggara Pulau Jawa wilayah pantai selatan.
Di alas Purwo terdapat banyak wisata alam dan wisata pantai yang masih alami. Wista alam ini hanya ada di banyuwangi seperti Savana sadengan dan Baluran yang masih memiliki binatang liar yang dilindungi.
Berikut wisata alam dan wisata pantai yang ada di alas Purwo Banyuwangi.
  • Pantai Trianggulasi
  • Pantai Pancur
  • Pantai Ngagelan
  • Pantai Parang Ireng
  • Pantai Plengkung
  • Hutan Mangrove Bedul
  • Hutan Bambu
  • Savana Sadengan
  • Baluran
Namun selain dikenal dengan cagar alam dengan berbagai panorama dan pemandangan yang indah, alas Purwo juga dikenal dengan hutan terangker dan menjadi misteri yang tak terpecahkan hingga saat ini.
Penduduk setempat percaya bahwa ditempat ini tempat berkumpulnya jin seantero nusantara. Misteri dan keangkeran alas Purwo sampai sekarang masih diyakini warga sekitar Banyuwangi.

Rute ke Alas Purwo

Rute dari Banyuwangi

Jika ingin ke Alas Purwo bisa menggunakan rute dari Banyuwangi menuju Kecamatan Rogojampi – Srono – Muncar – Tegaldlimo.
Setelah sampai di kecamatan Tegaldlimo, Anda harus menyusuri jalan sekitar 10 km melalui jalan berbatu. Kemudian Anda akan menemukan Pos Perhutani Taman Nasional Alas Purwo yang merupakan gerbang masuk menuju Alas Purwo.

Rute dari Surabaya

Bagi Anda yang mengambil rute dari Surabaya, Anda bisa menempuh rute Surabaya – Jember dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.
Dari arah Jember, Anda akan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Genteng yang berjarak sekitar 65 km. Kemudian silahkan lanjutkan perjalanan Anda melalui Jajag – Srono – Muncar – Tegaldlimo.
Setelah sampai Tegaldlimo Anda lanjutkan menuju taman nasional alas Purwo yang masih dilindungi.
Perjalanan menuju taman nasional Alas Purwo hanya bisa Anda tempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau sepeda motor). Hal ini dikarenakan tidak ada angkutan umum yang menuju ke alas Purwo.

Misteri dan Keangkeran Alas Purwo Banyuwangi

1. Wagini Anak Genderuwo dari Alas Purwo

Ada salah satu cerita yang berkembang di Banyuwangi tentang sosok anak Genderuwo dari alas Purwo yang dikenal dengan nama Wagini.
Konon ceritanya, ibu Wagini didatangi sosok yang mirip dengan suaminya yang ceritanya dia sebenernya adalah genderuwo dari alas Purwo yang memba-memba atau menyamar menjadi sosok manusia.
Wagini besar dengan wajah yang aneh dan memiliki kesaktian yang hebat. Dan konon ceritanya, Wagini tidak mau makan nasi dari kecil.
Bahkan cerita keanehan Wagini ini sampai viral di Indonesia. Akhirnya Wagini diundang ke salah satu acara TV nasional TransTV untuk lebih mengenal sosok Wagini dari alas Purwo yang masih misteri sampai saat ini.

2. Goa Istana Alas Purwo

Salah satu goa yang terkenal adalah Goa Istana, yang katanya goa ini pernah dikunjungi oleh presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno untuk bertapa dan mencari ketenangan.
Goa-Istana-Wisata-Mistis-Banyuwangi
Goa Instana ini dianggap sebagai salah satu tempat pertapaan Soekarno yang terkenal sampai sekarang. Menurut cerita rakyat setempat disinilah bung Karno bertemu dengan penguasa laut selatan yaitu Nyi Roro Kidul.
Pada jaman dahulu disinilah para raja-raja berkumpul dan bertukar pikiran serta menenangkan diri. Goa Istana ini yang paling sering dikunjungi untuk bertapa ataupun mencari ilmu ghaib.
Menurut pandangan dari seorang paranormal. Goa istana ini di jaga oleh dua prajurit bangsa jin yang bertubuh besar dan banyak makhluk dari bangsa jin yang tinggal di goa ini.
Dan di goa ini jugalah pusat dari semua penghuni yang ada di hutan Purwo ini. Bagaikan sebuah kerajaan yang menyimpan misteri, alas Purwo yang disinyalir merupakan pusat kerajaan mahluk halus di tanah Jawa.
Selain goa istana, banyak goa-goa di alas Purwo yang masih angker dan menyimpan misteri. Goa-goa itu seperti goa Mayangkara, oa Padepokan, goa gajah, goa Lowo, goa Basori dan masih banyak goa-goa lainnya.

3. Orang Menghilang di Alas Purwo

Misteri-Alas-Purwo-Banyuwangi
Konon dalam cerita yang turun temurun dari masyarakat Banyuwangi, tidak ada satu orang manusia yang bisa pulang dengan selamat ketika memasuki hutan Purwo ini.
Bahkan jasad manusia yang meninggal di dalam alas Purwo tidak bisa ditemukan. Bagi yang bisa keluar dengan selamat dari tempat hutan Purwo, maka akan mendapatkan musibah dan kecelakaan.
Karena mitos gaib yang melegenda, banyak orang sakti yang datang ke alas Purwo untuk menimba ilmu gaib dan bertapa. Lebih dari 40 goa terdapat di tempat hutan Purwo ini. Hampir semuanya dihampiri orang untuk melakukan pertapaan.
Pada bulan Suro atau tahun baru Jawa, banyak orang yang datang ke alas Purwo untuk melakukan ritual atau semedi di petilasan-petilasan atau goa-goa yang ada di alas Purwo.

4. Makam Mbah Dowo yang Masih Misteri

Di alas Purwo ini terdapat makam Mbah Dowo, makam yang panjangnya 7 Meter ini terletak ditepian alas ini. Keberadaan makam ini masih penuh misteri sampai sekarang.
Makam-Mbah-Dowo-di-Alas-Purwo
Makam mbah Dowo ini ditemukan pada tahun 1960 oleh sekelompok anak pengembala kambing yang tak sengaja tersesat di area ini. semenjak itu banyak orang yang berkunjung dan bersemedi di tempat itu.
Menurut cerita makam sepanjang 7 meter ini bukan makam jasad manusia, melainkan tombak pusaka milik empu Barada yang bernama tombak Toro Welang.
Tombak ini dititipkan kepada Suryo Bojonegoro untuk di serahkan kepada raja Klungkung pada saat itu.
Tombak ini digunakan untuk melawan janda berilmu hitam Calon Arang. Akan tetapi Suryo Bojonegoro melanggar amanah dan membuka tempat pusaka sebelum sampai di istana Klungkung.
Kejadian ini membuat tombak pusaka tersebut kembali ke tanah tanpa bisa diambil kembali. Suryo Bojonegoro pun menghabiskan sisa hidupnya untuk menjaga benda pusaka tersebut.
Sosok penjaga di Makam Mbah Dowo ini adalah seorang yang berpakaian seperti senopati. Dia adalah yang menjaga pusaka ini.
Sosok ini bukan Suryo Bojonegoro, pusaka yang ada di dalam makam ini memiliki kekuatan yang sangat tinggi sehingga menciptakan energi yang positive disekitarnya, sehingga dijaga oleh seperti prajurit-prajurit. Sedangkan diluar makam mempunyai energi energi yang negative.
Menurut pandangan dan keterangan mbah Suprat, dari desa Kedungsari Tegaldlimo yang seorang supranatural. Dia adalah orang yang memeliki kelebihan supranatural untuk melihat dunia lain, mengatakan di makam ini terdapat banyak mahluk halus.

5. Banyak Petilasan Peninggalan Kerajaan Majapahit

Taman-Nasional-Alas-Purwo
Di alas Purwo juga masih banyak tempat-tempat yang dijadikan ritual atau upacara-upacara keagamaan agama Hindu. Karena ditempat ini masih banyak petilasan-petilasan peningglan leluhur kerajaan Majapahit.
Pertapaan dan petilasan-petilasan peninggalan dari jaman kejayaan kerajaan Majapahit banyak ditemukan di wilayah alas Purwo tersebut. Dalam acara-acara tertentu wilayah ini dijadikan acara-acara sakral pemeluk agama Hindu.
Di alas Purwo terdapat situs Kawitan yang masih misterius asal muasalnya. Di situs Kawitan biasanya warga menggelar upacara keagamaan Bulan Purnama dan Bulan Mati.
Terdapat gawean atau upacara Pager Wesi yang diadakan dan digelar setiap 210 hari atau tujuh bulan sekali. Upacara Pager Wesi adalah ritual untuk menyelamatkan ilmu pengetahuan yang diturunkan oleh para dewa dari ancaman raksasa.
Upacara ini digelar setiap hari Rabu Kliwon. Pager Wesi yang memiliki arti benteng perlindungan yang melambangkan kekuatan spiritual manusia.


Referensi :